Translate

Selasa, 25 Maret 2014

Struktur Surat Lamaran Kerja


Dalam sebuah surat lamaran kerja harus memuat berbagai informasi penting dan dengan format yang mudah dipahami dengan baik. Berikut adalah konten dan struktur yang harus di muat dalam lamaran anda.
  1. Tempat dan tanggal penulisan
  2. Perusahaan yang ditujukan
  3. Salam hormat
  4. Kata pengantar (memuat informasi dimana info lowongan kerjanya di buat dan salam pengantar)
  5. Biodata pribadi
  6. Info pribadi dan pengalaman dan skill
  7. Harapan
  8. Penutup
Usahakan bagian dan struktur di atas harus anda muat dalam sebuah lamaran.

Contoh Surat Lamaran Kerja

jakarta, 23 maret 2014
Kepada yth:
HRD Manager PT BUANA
Jl. CILOSARI NO 17
Perihal : Lamaran kerja
Dengan Hormat,
Berdasarkan informasi dari media cetak, koran abc mengenai lowongan pekerjaan di perusahaan tempat Bapak/Ibu pimpin. Melalui surat lamaran ini saya ingin mengajukan diri untuk melamar pekerjaan di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin guna mengisi posisi yang dibutuhkan saat ini. Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Kharmitha Buamona
Tempat/Tanggal Lahir : Sanana, 17 Agustus 1998
Jenis Kelamin : Permpuan
Pendidikan : SMA 1 SANANA
Alamat : Jl. Batapel Indah-Sekom
Telepon : 085658865004

Untuk melengkapi beberapa data yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu pimpinan diwaktu yang akan datang , saya lampirkan juga kelengkapan data diri sebagai berikut :
  1. Pas Photo.
  2. Foto copy KTP Jakarta.
  3. Daftar Riwayat Hidup.
  4. Foto copy Ijazah Terakhir.
  5. Foto copy SKHUN.
  6. Foto copy Sertifikat Competensi.
  7. Foto copy Sertifikat PKL.
  8. Foto copy Surat Keterangan Refrensi.
Demikianlah Surat lamaran ini saya buat dengan sebenarnya dan atas perhatian serta kebijaksanaan Bapak/Ibu pimpinan saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya

Kharmitha B

CINTA lah Kepada AGAMA


PERJALANAN HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW. DI MADINAH
Selama perjalanan hijrah ke Madinah Rasulullah membangun 4 masjid yan bersejarah. Beliau melakukan perjalanan menunggu tertidurnya pasukan Quraisj yang mengepung rumah beliau, namun dengan beraninya Ali Bin Abu Tholib menggantikan posisi tidurnya Rasulullah SAW. Akhirnya beliau bisa melaksanakan perjalanan hijrah atas perintah Allah SWT. Tahu Muhammad tidak ada ditempat pasukan Quraisj mengejar Rosulullah
SAW. saat itu beliu berlindung bersama sahabatnya Abubakar Assidiq r.a. di Jabal Tsur disebelah selatan dari Majidil haram sejauh kurang lebih 6 km. Kaum kafir dalam mengejar Rosulullah Saw. tidak menemukan, maka mereka terus mencari dimana-mana, tetapi tidak dapat menemukannya pula.
Pembesar-pembesar kaum kafir Quraisj telah membuat maklumat dalam keadaan hidup ataupun mati, akan diberi hadiah 100 ekor unta, dengan demikian nafsu mengejar Muhammad semakin besar. Sebenarnya kaum kafir Quraisj sudah sampai di gua Jabal Tsur, mereka mendapatkan gua tersebut tertutup dengan sarang laba-laba, dan nampak disitu burung merpati yang sedang

Selasa, 18 Maret 2014

Pepatah Cinta





- Memberikan hal terbaik dalam kelebihan adalah hal biasa. Tapi cinta, mampu memberi hal terbaik meski dalam kekurangan.

- Terkadang kamu memilih tuk sendiri, karena tak kamu temukan seseorang yg mampu mencintaimu sebaik kamu mencintai dirimu sendiri.

- Bahagia ketika kamu mendengar detak jantung seseorang, dan mengetahui bahwa kamulah penyebab detaknya begitu kencang.

- Menyenangkan ketika menemukan dirimu tersenyum tanpa alasan, dan akhirnya menyadari bahwa dia yg istimewa yg kamu pikirkan.

- Jika kamu mencintai seseorang, jangan pernah malu untuk menyatakan. Rasa malu akan lebih baik daripada penyesalan seumur hidup.

- Berhenti mencari seseorang yg pantas dicinta, karena yg kamu butuh hanya kemampuan tuk tulus mencinta.

- Ketika mencintai seseorang, cintai apa adanya. Jangan berharap dia yang sempurna, karena kesempurnaan adalah ketika mencinta tanpa syarat.

- Cinta yang kamu miliki tulus adanya jika kamu mampu mencintai seseorang dengan menutup kedua matamu.

- Ketika seseorang yg sangat berarti pergi,

NDP HMI

NDP HMI





BAB I : LANDASAN DAN KERANGKA BERFIKIR

Dalam benak/pikiran manusia terdapat sejumlah gagasan-gagasan baik yang bersifat tunggal (seperti gagasan kita tentang Tuhan, Dewa, malaikat, surga, neraka, kuda, batu, putih, gunung dan lain-lain) maupun majemuk (seperti gagasan kita tentang Tuhan Pengasih, Dewa Perusak, Malaikat pembawa wahyu, kuda putih, gunung batu dan lain-lain). Bentuk pengetahuan-pengetahuan ini disebut pengetahuan tasawwur (konsepsi). Seluruh bentuk-bentuk proposisi keyakinan atau kepercayaan apapun pada awalnya hanyalah merupakan bentuk konsepsi sederhana ini. Mengapa bisa demikian? Hal ini karena adalah mustahil seseorang dapat meyakini atau menpercayai sesuatu jika sesuatu itu pada awalnya bukan merupakan sebuah konsepsi baginya.

Tetapi pengetahuan tasawwur (Konsepsi) sebagaimana telah diketahui hanyalah merupakan gagasan-gagasan sederhana yang di dalamnya belum ada penilaian maka itu ia dapat saja benar atau salah. Oleh karenanya seseorang tidak diperkenankan untuk merasa puas hanya dengan pengetahuan konsepsi. tetapi ia harus melangkah untuk mendapatkan pengetahuan yang bersifat yakin yaitu pengetahuan-pengetahuan tasdhiqi. Dalam artian bahwa ia harus melakukan suatu proses penilaian terhadap setiap gagasan-gagasan (baik  tunggal maupun majemuk) atau konsepsinya itu agar dapat diyakini. Lantas, pertanyaannya adalah apa landasan pokok penilaian kita di dalam menilai seluruh gagasan-gagasan kita yang mana kebenarannya mestilah bersifat mutlak dan pasti?

Dalam kanca perdebatan filosofis ketika para pemikir mencoba menjawab hal pokok ini terbentuklah tiga mazhab berdasarkan doktrinnya masing-masing. Ketiga mazhab itu adalah pertama, mazhab ‘metafisika Islam’ dengan doktrin aqliahnya, kedua, mazhab emperisme dengan doktrin emperikalnya dan ketiga, mazhab skriptualisme dengan doktrin tekstualnya. Metafisika Islam dalam hal ini menjadikan prima principia dan kausalitas

Arti Ciuman Menurut Para Dosen

Ciuman Menurut Para Akademisi – Koleksi Humor


Dosen Fisika:

Ciuman adalah gaya tarik-menarik antara dua mulut dengan jarak antara satu 
titik dengan titik yang lain nol.

Dosen Kimia:

Ciuman adalah reaksi akibat interaksi dari senyawa yang dikeluarkan oleh du
a hati.

Dosen Mikrobiologi:

Ciuman adalah pertukaran bakteri uniseksual di dalam air liur.

Dosen Biologi:

Ciuman adalah menyatunya dua otot orbicularis oris dalam keadaan kontraksi.

Dosen Ekonomi:

Ciuman adalah sesuatu di mana permintaan lebih besar daripada penawaran.

Dosen Statistik:

Ciuman adalah 
kejadian yang peluangnya bisa sangat tergantung dari angka st
atistik berikut: 36-24-36.

Dosen Teknik:

Ciuman? Apa itu..?

.

Ciuman Menurut Para Akademisi – Koleksi Humor

Ciuman Menurut Para Akademisi – Koleksi Humor


Dosen Fisika:

Ciuman adalah gaya tarik-menarik antara dua mulut dengan jarak antara satu 
titik dengan titik yang lain nol.

Dosen Kimia:

Ciuman adalah reaksi akibat interaksi dari senyawa yang dikeluarkan oleh du
a hati.

Dosen Mikrobiologi:

Ciuman adalah pertukaran bakteri uniseksual di dalam air liur.

Dosen Biologi:

Ciuman adalah menyatunya dua otot orbicularis oris dalam keadaan kontraksi.

Dosen Ekonomi:

Ciuman adalah sesuatu di mana permintaan lebih besar daripada penawaran.

Dosen Statistik:

Ciuman adalah kejadian yang peluangnya bisa sangat tergantung dari angka st
atistik berikut: 36-24-36.

Dosen Teknik:

Ciuman? Apa itu..?

.

Senin, 10 Maret 2014

Pelantikan KOHATI BADKO Jabodetabeka-Banten

cara membuat papeda ala niko tidore

MENAMBAH NILAI IDEOLOGI PANCASILA UNTUK HMI


HMI.jpg

“MENAMBAH NILAI IDEOLOGI PANCASILA UNTUK HMI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN BANGSA INDONESIA “






HMI.jpg


OLEH
SAIFUL BUAMONA

DIAJUKAN UNTUK MENGIKUTI INTERMEDIATE TRAINING
(LATIHAN KADER II )



HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG JAKARTA PUSAT-UTARA
2014




KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. Atas rahmat, karunia, dan hidayahnya yang menerangi hari hari kita semua. Tidak lupa pula kita haturkan salam dan shalawat atas junjungan kita nabi besar Muhammas SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman terang menderang seperti sekarang ini .

Rasa syukur yang tiada henti hentinya penulis panjatkan kepada Alllah SWT. Atas berkat dan rahmatah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan syarat untuk mengikuti intermediate Training (LK II) tingkat nasional yang dilksanakan oleh HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) cabang sukabumi. Adapun judul makalah ini adalah “ Menambah nilai ideologi pancasila untuk HmI sebagai organisasi perjuangan bangsa indonesia “

Makalah ini merupakan hasil jerih payah dari penulis yang merupakan seorang manusia biasa yang tidak lepas dari salah dan khilaf. Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna maka saran dan kritik sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini .

Akhirnya  hanya kepada Allah SWT kita memohon semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis sendira demi menambah wawasan dan cakrawala pengetahuan. Dan dengan memanjatkan doa dan harapan semoga apa yang kita lakukan ini menjadi amal dan mendapat ridho dari Allah SWT dan pahala yang berlipat ganda. Amin.


Jakarta,Februari 2014
Hormatku,

Penulis





DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR           ..................................................................................i

DAFTAR ISI                        ..........................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN     ..........................................................................1
A.    Latar Belakang            ................................................................................1
B.     Rumusan Masalah       .................................................................................3
C.     Tujuan Penulisan         .............................................................................3
D.    Metode Penelitian       ..........................................................................3

BAB II PEMBAHASAN      .................................................................................4
A.    Pengertian  Ideologi Pancasila, dan Organisasi...........................................4
B.     Bagaimana sistem nilai pribadi dalam organisasi HMI.............................7
C.     Sejauh mana ideologi pancasila dapat bersanding dengan Nilai Dasar Perjuangan               ..........................................................................10

BAB III PENUTUP               ...........................................................................14
A.    Kesimpulan                 ...........................................................................14
B.     Saran                           ..........................................................................15

DAFTAR PUSTAKA                        ...............................................................................16












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Negara kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) adalah negara kepulauan yang luas dan strategis, dengan keragaman budaya yang demikian kaya, multietnis, beragam agama dan kepercayaan. Ditengah tengah situasi kehidupan bangsa yang masih dilanda multikrisis dewasa ini , apalagi sejak era reformasi bergulir pada tahun 1998.

Pancasila terkesan tidak lagi dijadikan “rujukan utama ( main litgeratur ) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagaimana ditunjukkan dengan berbagai gejala dan bibit desintegrasi bangsa , praktik dan prilaku masyarakat terutama  himpunan mahasiswa islam (hmi) telah menyimpang dari tatanan . korupsi, kolusi, nepotisme, serta aneka prilaku sejenisnya marak terjadi yang semua itu merupakan wujud penyimpangan nilai nilai substansial dari pancasila.[1]

Munculnya sejumlah konflik dinegeri ini dapat diindikasikan sebagai akibat dari mengendornya pemahaman dan implementasi nilai nilai luhur Pancasila didalam tata kehidupan masyarakat. Padahal nilai yang terkandung dalam pancasila tersebut dapat menjadi pemersatu bangsa indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, agama dan adat.

Yang terpenting dalam konteks ini adalah bahwa karena nilainya yang sangat luhur dan idealistik, maka ia dapat menjadi filter (penyaring) dari segala kehendak dan kecenderungan nilai yang buruk. Disini negara berperan sebagai pemelihara nilai-nilai itu, dan sekali gus membentangi masyarakat agar tidak terasuki oleh nilai-nilai yang merusak tatanan idealistik luhur yang ada itu.


Uraian diatas cukup memberikan gambaran bahwa selama ini pancasila telah mengalami proses marjinalisasi. Oleh sebab itu , diperlukan upaya untuk kembali “mengarusatamakan “ (mainstaming) pancasila sebagai landasan dan tuntunan utama dalam kehidupan bermasyarakat.[2]

Kemunculan nilai-nilai baru yang berkembang dan sering disebut dengan nilai-nilai universal merupakan suatu hal yang tidak terhindar oleh masyarakat karena nilai universal tersebut terinteraksi lansung dalam era globalisasi.





















B.     Rumusan Masalah

Dari makalah ini penulis ingin membahas beberapa hal yaitu :
·         Pengertian Ideologi Pancasila, dan Organisasi
·         Bagaimana sistem nilai pribadi dalam organisasi HMI
·         Sejauh mana ideologi pancasila dapat bersanding dengan Nilai Dasar Perjuangan

C.     Tujuan Penulisan

Ada beberapa tujuan penulisan yang akan di sampaikan , diantaranya yaitu :
·         Untuk mengetahui pengertian pengertian yang digunakan
·         Untuk mengetahui bagaimana sistem nilai pribadi dalam organisasi HMI
·         Untuk mengetahui Sejauh mana ideologi pancasila dapat bersanding dengan Nilai Dasar Perjuangan

D.    Metode Penulisan

Metode penilisan yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan metode deskriptif dari analisa data .  data primer antara lain adalah referensi kepustakaan dan dikembangkan secara analitif serta dilengkapi dengan berbagai sumber lainnya.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi Pancasila, dan Organisasi

A.1. Pengertian Ideologi Pancasila

Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata, yaitu idea dan logi. Idea berarti melihat(idean), sedangkan logi berasal dari kata logos yang berarti pengetahuan atau teori. Jadi, ideologi dapat diartikan hasil penemuan dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori.

 Ideologi dapat juga diartikan suatu kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi terbagi menjadi dua,yaitu ideologi Terbuka dan Ideolgi tertutup, perbedaan ideologi terbuka dan tertutup ini sangat mencolok,sehingga dapat dengan mudah dikelompokkan.

Ideologi Pancasila adalah Ideologi terbuka. Artinya, ideologi Pancasila dapat mengikuti perkembangan yang terjadi pada negara lain yang memiliki ideologi yang berbeda dengan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan karena ideologi Pancasila memiliki nilai-nilai yang meliputi; nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai prakti. [3]

Indonesia adalah negara yang menganggap Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dan pancasila sebagai sumber nilai .Namun sebenarnya, Ideologi sering dipahami secara berbeda-beda.

Hal ini menimbulkan berbagai pendapat mengenai pengertian ideologi dari berbagai ahli, diantaranya:

o  Karl Marx, ideologi adalah pengandalan-pengandalan spekulatif yang berupa agama moralitas, atau keyakinan politik
o  Murdiono, ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjad landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami jagad raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.

o  Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.

o  Alfian, menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

 Pancasila bagi bangsa indonesia merupakan ideologi  (dalam pengertia :ide-ide dasar tentang sistem yang akan mewujudkan atau a system of ideas ) dalam menyelenggarakan pemerintahan negara sehingga berkedudukan sebagai ideologi negara , merupakan sumber dari segala sumber hukum (staatfundamentalnorm),  merupakan falsafah dan pandangan hidup bangsa indonesia (philosophie and way of life of nations).

Pancasila sebagai ideologi negara bermakna bahwa sila sila dalam pancasila nilai-nilainya merupakan ide dasar dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai yang dicita-citakan.

Kedudukan Pancasila juga merupakan cita hukum atau sumber dari segala sumber hukum yang berlaku dalam negara. Pancasila sebagai cita hukum harus menguasai dan melingkupi hukum dasar  (konstitusi) dan norma hukum yang mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.[4]




A.2. Pengertian Organisasi

Organisasi menurut Chester I. Barnard yang di kutip dalam kreitner dan Kinicki dalam (2001) merupakan sebuah sistem dari aktivitas yang di koordinasi secara  sadar oleh dua orang atau lebih.

Sebuah organisasi memiliki empat krakteristik, yaitu (1) adanya koordinasi usaha; (2) mempunyai tujuan bersama; (3) terdapat pembagian kerja;  dan (4) adanya heararki kekuasaan.
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama .

Organisasi membentuk struktur dengan bagan yang menunjukan rantai hubungan kekuasaan formal dan pembagian kerja. Struktur organisasi akan menunjukan besaran span of control atau rentan kendali yang menunjukan jumlah orang yang melapor lansung pada line manager, yang memiliki kekuasaan membuat keputusan organisasi.

Setiap organisasi berlandaskan sejumlah manusia ; tiada organisasi yang eksis tanpa manusia. Organisasi-organisasi memiliki suatu tujuan, yang mengarahkan upaya-upaya orang-orang didalam organisasi demikian, menuju kearah tujuan tertentu.

Hal itu dapat saja terjadi walaupun tujuan-tujuan para individu dalam organisasi tersebut mungkin berbeda.

Secara hierarki kepemimpinan tertinggi HMI berada di tangan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dalam melaksanakan aktivitasnya, Pengurus Besar dibantu oleh Badko (Badan Koordinasi). Badko HMI yang dibentuk tahun 1963, mengkoordinir beberapa cabang, minimal mengkoordinasikan cabang-cabang di satu provinsi.

Organisasi secara sadar menstruktur aktivitas-aktivitas anggotanya dengan jalan membagi tugas-tugas antara mereka dan mengembangkan sebuah sistem untuk mengkoordinasi.

 Akhirnya dapat dikatakan bahwa setiap organisasi memiliki suatu batas yang jelas, yang menyatakan siapa saja berada didalam dan siapa saja berada di luar.[5]


B.1. Bagaimana sistem nilai pribadi dalam organisasi HMI

Kader dalam suatu organisasi dituntut dapat bekerja mencapai tujuan organisasi dimana ia tergabung. Untuk dapat bekerja dan mencapai tujuannya, seorang kader harus memiliki kualitas-kualitas khusus untuk dapat menjalankan  fungsinya. Disini terjadi hubungan koheren antara organisasi sebagai suatu sistem dan kadernya sebagai pelaksana sistem. Organisasi sebagai suatu sistem memiliki  aturan dan cara-cara untuk merekrut dan membina kadernya. Disisi lain, kader diharuskan menjalani serangkaian pelatihan dan pendidikan agar memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan dari organisasinya.

Namun kemudian, menentukan sebuah nilai yang baik (atau dianggap baik) oleh orang lain sangatlah sulit . nilai nilai yang dianut seseorang tidak sama dengan nilai-nilai yang dianut orang lain .

sifat nilai-nilai yang sangatt relatif inilah yang membuat penentuan nilai-nilai pribadi yang harus dimiliki seorang pemimpin menjadi sangat sulit tetapi tidak menjadikannya sama sekali tidak teraba.

Sistem nilai pribadi seorang manager/pemimpin individual mempunyai pengaruh kuat atas persepsinya tentang situasi dan prilaku tertentu, termasuk prilakunya sendiri. Oleh karena itu, secara umum sistem nilai pribadi juga memengaruhi konsep seseorang tentang apa yang merupakan prilaku etikal dan apa yang bukan merupakan prilaku etikal[6]

Menurut Goerge W. England sebuah sistem nilai pribadi dapat dianggap sebagai “kerangka dasar perseptuan yang relatif menetap, yang membentuk dan memengaruhi sifat umum prilaku individual tertentu “ . sistem nilai pribadi menderteminasi bagi seseorang individu hal yang benar atau hal yang tidak benar, hal yang baik atau hal yang buruk,  hal yang berhasil atau hal yang tidak berhasil, hal yang menyenangkan atau hal yang tidak menyenangkan.[7]

Dalam meneliti mengenai sistem nilai pribadi seorang manager/pemimpin, Prof. George England telah mempelajari riset nilai pribadi sejumlah manager di Ammerika Serikat melalui pendistribusian sejumlah kuesoner nilai-nilai pribadi (personal Values Questionnaire atau PVQ ).

England mendasarkan risetnya pada model teoretikal tertentu. Ada dua kelompok nilai yang ditentukan olehnya. Pertama, kelompok nilai yang dinamakan “nilai-nilai operatif “ (Operatif Values ), yaitu nilai-nilai yang menimbulkan pengaruh terbesar atas prilaku, dan mereka memainkan peranan penting dalam pengembang pemecahan-pemecahan alternatif atas masalah-masalah yang ada, dan dalam bidang pengambilan keputusan. Akibatnya adalah bahwa mereka bermanfaat untukmenyalurkan prilaku. Kedua, kelompok nilai yang dinamakan ‘ nilai-nilai yang diintensi dan yang diadopsi “ (intended and adopted values ) terutama digunakan sebagai alat untuk menskrining informasi yang masuk, yang lazim dinamakan orang scraning perseptual, sehingga dengan demikian mereka mempunyai efek tidak lansung atas prilaku.


B.2. Arti Penting dari Sistem Nilai Pribadi

sebuah sistem nilai yang diukur berdasarkan ketentuan apakah suatu konsep berhasil atau tidak, apakah ia dapat diterapkan atau tidak dalam operasi-operasi yang berlansung. Dari nilai-nilai pribadi seorang manager ini kita dapat mempelajari, perbedaan dalam nilai-nilai pribadi merupakan penyebab bagi sebagian konflik yang muncul dalam organisasi-organisasi termasuk dalam hal ini adalah HMI yang telah mencetak berbagai macam kader dengan berbagai macam nilai berbeda yang mereka yakini.
Ada yang men yatakan bahwa penyesuaian lebih cepat terjadi pada individu yang memiliki sistem-sistem nilai yang selaras. Akhirnya dapat dikatakan bahwa sistem-sistem nilai pribadi, baik operatif maupun nilai-nilai yang diintensi dan yang di adopsi, mendeterminasi persepsi seorang tentang isi etikal sesuatu situasi, dan evaluasi mengenai suatu tindakan apakah hal tersebut etikal atau tidak etikal. Disini kita dapat melihat bahwa tedapat sebuah sistem nilai umum.

B.3. Kepribadian HMI

Bagian akhir naskah Tafsir Azas HMI mengungkapkan bahwa untuk memudahkan dalam melaksanakan mission sacre-nya, HMI harus mengenal hakekat dirinya sendiri / kepribadiannya, seperti dirumuskan dalam Kepribadian HMI, dan harus tahu cara melaksanakan tugas suci dalam praktek konkrit, sebagaimana diterapkan dalam Garis-garis Pokok Perjuangan HMI. Inilah suatu benang merah yang menunjukan adanya hubungan konseptual antara doktrin perjuangan HMI.[8]

Untuk memperoleh pendekatan kearah pengertian yang luas dan benar tentang kepribadian, perlu ditinjau tentang berbagai persoalan , yaitu latar belakang sejarah berdirinya HMI, dasar dan tujuan HMI, kedudukan HMI dalam situasi sekarang dan peranan HMI dimasa mendatang. Berdasarkan hasil peninjauan ini baru kemudian dapat dirumuskan esensi kepribadian HMI. Banyak dan luas unsur-unsur yang ikut serta menentukan pembentukan kepribadian HMI.

Unsur-unsurnya adalah:
1.      Dasar Tauhid, yang bersumber pada Al Quran dan Sunnah Rasulullah.

2.      Dasar Keseimbangan, yaitu keseimbangan yang harmonis antara pemenuhan tugas dunia dan akhirat, jasmani, dan rohani, akal dan kalbu, iman, dan ilmu, untuk menuju kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.

3.      Kreatif, yaitu memiliki kemampuan daya cipta dan pemikiran rasional dan kritis, sehingga memiliki kebijaksanaan untuk dapat berilmu amaliah dan beramal ilmiah.

4.      Dinamis, yaitu selalu dalam keadaan gerak dan terus berkembang , serta dapat dengan cepat memberikan respon terhadap setiap tantangan yang dihadapi, sehingga ia menduduki fungsi pelopor yang militan.

5.      Pemersatu, yaitu sikap perbuatan angkatan muda yang menjadi milik dan merupakan anak seluruh umat islam di indonesia,

6.      Progresif revolusioner, yaitu sikap dan perbuatan angkatan muda yang patriotik, yang lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan tanah air di atas kepentingan pribadi,


C.     Sejauh mana ideologi pancasila dapat bersanding dengan Nilai Dasar Perjuangan

Dilihat dari kondisi bangsa indonesia yang berada dibawah jajahan bangsa kolonial dengan segala bentuk penindasannya dan rakyat Indonesia yang dijadikan budak dinegerinya sendiri, serta dengan menjunjung nilai-nilai keislaman, tujuan berdirinya himpunan Mahasiswa Islam saat itu adalah untuk memperjuangkan negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia dan menegakkan, mengembangkan ajaran agama islam.

Pancasila sebagai ideologi nasional hendaknya selalu berdiri di tengah tantangan arus perubahan ideologi dunia yang menyiratkan bahwa masyarakat dan bangsa indonesia sebagai bangsa yang moderat dalam perubahan zaman. Namun sejak keluarnya Dekrit Presiden 5 juli 1959 yang dikenal dimulainya Demokrasi Terpimpin maka haluan politik negara berubah bergeser kekiri. Kebijakan ini menguntungkan kekuatan politik di indonesia yang berhaluan kiri yakni Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pada tahun 1948 HMI juga ikut membantu pemerintah dalam menumpas pemberontakan PKI di Madiun, dengan mengerahkan anggota CM ke gunung-gunung untuk memperkuat aparat pemerintahan.

Perkembangan historis menunjukan, selain Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) HMI sejak tahun 1947 hingga tahun 2009, HMI telah memiliki 10 naskah atau dokumen sebagai landasan perjuangan, yang meliputi :
1)      Pemikiran keislaman-keindonesian HMI (tahun 1947)

2)       Tafsir Azas (tahun 1957),

3)      Kepribadian HMI (tahun 1963),

4)      Garis garis pokok perjuangan (tahun 1966),

5) Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) tahun 1969, tahun 1086 diganti namanya menjadi NIK, dan tahun 1999 kembali namanya diganti menjadi NDP hingga sekarang,

6) Gambaran Insan Cita HMI (Penjelasan Tujuan HMI ) tahun 1969, kemudian disempurnakan menjadi  Tafsir Tujuan (tahun 1971),

7) Tafsir Independensi (tahun 1971),

8) Memori Penjelasan Tentang Pancasila Sebagai Dasar Organisasi HMI (tahun 1986),

9) Memori Penjelasan Tentang pancasila sebagai Azas HMI (1997) dan

10) Memori Tentang Penjelasan Tentang Islam Sebagai Azas HMI (tahun 1999).[9]

Sepuluh landasan Perjuangan HMI dijadikan doktrin perjuangan HMI. Diantara sepuluh naskah doktrin HmI yang masih dipakai dan tetap dijadikan landasan-landasan perjuangan tinggal lima , yaitu: 1) Pemikiran keislaman-keindonesian HMI, 2) Tafsir Tujuan, 3) Tafsir independensi, 4) Memori penjelasan tentang Islam sebagai Azas HMI, dan 5) NDP .

HMI tidak melupakan untuk melengkapi landasan-landasan perjuangannya yang bersifat ideologis, dan filosofis. Diawali tahun 1957 sampai tahun 2010, HMI memasuki fase-fase untuk merumuskan dan menyempurnakan secara berkesinambungan landasa-landasan perjuangannya, yang merupakan doktrin perjuangan HMI.

Perkembangan di atas selaras  dengan peran HMI sebagai organisasi mahasiswa, organisasi kader dan organisasi perjuangan. Dalam HMI, keislaman-keindonesiaan telah terpadu secara utuh, sehingga dalam mengekspresikan keislamannya, HMI telah sekaligus menyatakan keindonesiaannya.

Dalam pandangan HMI komitmen kepada keindonesiaan merupakan kelanjuran dari sistem keimanannya. HMI mengindonesia karena hendak mengejawantahkan nilai-nilai luhur yang diserapnya dari ajaran-ajaran islam. Maka dalam mengislam, HMI mengislam dalam wadah yang dikaruniakan Tuhan kepadanya yaitu tanah air Indoneesia. Keislaman-keindonesiaan bagi HMI bukan masalah alternatif satu sama lain, tetapi dua sisi dari sekeping mata uang.

Kemudian secara akademik, Agussalim sitompul dalam disertasi doktoralnya, yang berjudul Pemikiran Keislaman-Keindonesiaan HMI (1947-1997), membahas pemikiran keislaman-keindonesiaan HMI.

Pemikiran keislaman dan keindonesiaan HMI di atas titik temu dengan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara yang harmonis.

Tidak terdapat kesenjangan antara keislaman-keindonesiaan , antara Islam dan Pancasila, selaras dengan realitas sosial budaya bangsa indonesia dengan ciri utama pertumbuhan, perkembangan dan kemajemukan.[10]


BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan

Dari berbagai penjelasan diatas , diakhiri pembahasan makalah ini penulis ingin menyimpulkan beberapa hal yang di angggap penting. Adapun kesimpulang dari makalah ini bahwa bagaiman sistem nilai pribadi dalam organisasi HmI.

Nilai nilai yang terkandung di dalamnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umum masyarakat indonesia. Nilai –nilai tersebut merupakan produk sosial kolektif yang diwariskan melaui proses dan transformasi kesejarahan yang panjang. Dan nilai-nilai pribadi yang dikemukakan oleh Prof. George England tersebut seharusnya terintegrasi didalam siklus dan proses manajemen organisasi.sehingga pada akhirnya nilai organisasi HMI yang sudah mapan dan dapat terwujudnya kader dengan produktivitas tinggi.

Dari keseluruhan uraian kepribadian HMI dapat disimpulkan :

1.      Perumusan Kepribadian HMI disusun pada Musyawarah HMI seluruh Indonesia di Pekajangan Pekalongan tanggal 23 s.d. 28 Desember 1962, dan disahkan pada kongres VII di Jakarta tanggal 8 s.d. 14 September 1963.

2.      Kepribadian HMI hanya dapat dipahami  dan harus digali dari sumber yang asli dan paling hakiki yaitu al Quran dan sunnah Rasulullah.

3.      Kepribadian HMI adalah sama dengan kepribadian muslim pada umumnya.

4.      Kepribadian HMI memperoleh pengaruh dan latar belakang sejarah perkenbangan islam dan revolusi besar bangsa indonesia.

5.      HMI mempunyai kedudukan yang jelas dalam lingkungan kepemudaan, kemahasiswaan, umat islam dan bangsa indonesia pada umumnya.

6.      Bahwa hari depan HMI adalah luas dan gemilang meliputi lapangan keilmuan serta pembangunan masyarakat, bangsa, negara, dan agama.

Pemikiran-pemikiran atau tafsir tafsir yang dimiliki HMI saat ini telah jelas bahwa HMI bisa bersanding dengan nilai dasar perjuangan HMI dimana terdapat beberapa naskah atau dokumen yaitu : Pemikiran keislaman-keindonesian HMI (tahun 1947), Memori Penjelasan Tentang pancasila sebagai Azas HMI (1997), Memori Penjelasan Tentang Pancasila Sebagai Dasar Organisasi HMI (tahun 1986), dan masih ada lagi,


B.       Saran

Janganlah pernah merasa puas dengan ilmu yang kita miliki sekarang, kita sebagai kader HMI harus terus belajar dan berjuang untuk meraih cita-cita.  Para pemuda khususnya HMI yang memiliki semangat bangsa harus cenderung untuk mempersiapkan diri dari berbagai kemungkinan. Termasuk konsep menjalankan pembangunan negara atas perubahan yang terjadi.

Sebagai seorang kader HMI kita harus benar benar paham dan dapat mengimplementasikan kemampuan intelektual dan mampu mengelola organisasi serta berjuang untuk meneruskan dan mengemban misi HMI. Tetap berjuang dan terus berjuang. YAKUSA.








DAFTAR PUSTAKA


Lembaga Ketahanan Nasional, Materi dan Modul Nilai-Nilai Ideologi Pancasila, Lemhanas RI, Jakarta: 2012.

Lembaga Ketahanan Nasional, Materi dan Modul Nilai-Nilai Ideologi Pancasila, Lemhanas RI, Jakarta: 2012.

Srijanti, Etika Berwarga Negara Edisi 2: Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.2008.

Lembaga Ketahanan Nasional RI, Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia Yang Bersumber Dari Empat Konsensus Dasar Bangsa, Lemhanas RI, Jakarta: 2012.

J. Winardi, Teori Organisasi dan Perorganisasian, Bandung: Rajagrafindo Persada, 2009.

Solichin.  HMI Candradimuka Mahasiswa, Sinergi Persadatama Foundation, Jakarta:2010.








[1] Lembaga ketahanan nasional, Materi dan Modul Nilai-Nilai Ideologi Pancasila, Lemhanas RI, Jakarta, 2012,hlm 1
[2] Lembaga ketahanan nasional, Materi dan Modul Nilai-Nilai Ideologi Pancasila, Lemhanas RI, Jakarta,2012,hlm 2
[3] Srijanti. 2008. Etika Berwarga Negara Edisi 2: Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

[4] Lembaga Ketahanan Nasional RI, Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia Yang Bersumber Dari Empat Konsensus Dasar Bangsa,lemhanas RI, jakarta, 2012, hal 32
[5] Prof.Dr. J. Winardi, S.E., Teori organisasi dan Perorganisasian, Bandung, Rajagrafindo Persada, 2009, H.26
[6] Prof. Dr. J. Winardi,SE. Manejemen Prilaku Organisasi, H. 10

[7] George W. England, “Personal Value Systems of Amerika Managers “, dalam academy og Management Hournal, Vol.10, No 1 Maret, 1957, yang dikutip dalam Prof.Dr. J. Winardi, SE. Manajemen Prilaku Organisasi, H. 10
[8] Solichin. HMI Candradimuka Mahasiswa,Jakarta,2010, hal 28
[9] Solichin. HMI Candradimuka Mahasiswa, Jakarta. 2010. Hal 22
[10] Solichin. HMI Candradimuka Mahasiswa, Jakarta, 2010. Hal 24